Malam itu kita bicara.
Menembus dimensi.
Ruang dan waktu.
Kuungkapan perasaan secepat kilat.
Lewati tingginya udara.
Aku suka ketika kita bicara.
Kata katamu bagai penyembuh.
Selagi aku sendirian.
Dan tersiksa.
Tersiksa atas kisah yang kupendam.
Dimana suara itu?.
Tolong kumandangkan tiap detik.
Aku butuh suara itu.
Suara yang menyejukkan jiwa ku.
Di tengah bisingnya suara suara yang tersesat.
Hanya suaramu.
Yang membuatku menjadi candu.
Tiupan nafas kecilmu.
Bagai angin surga.
Kau bernafas..aku merasakannya.
Seolah terasa dekat.
Aku melayang.
Darah ini bagai membeku.
Namun hanya sesaat ,dan mengalir lagi.
Karena kekagumanku padamu.
Lambat laun gelap malam memangsa kesadaranku.
Habis sudah suara suara yang aku dengar.
Aku harap aku disana.
Hanya berharap untuk kecupan kecil di dahiku.
Berharap malam ini kau hanyut dalam mimpiku.
-Panji Mulkillah Ahmad.
-Jakarta, 12 Juni 2010
-16:01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar