Kubuka ingatan kecilku
yang lama tertutup debu
Memori yang sendu
Penuh isak tangis tak menentu
Teringat aku pada kawan kecilku
Yang selalu menemaniku
Di kala suka maupun duka
Dia selalu ada
Hingga hari terakhirnya tiba
Aku tak sanggup melihatnya
Dia dibunuh dengan indahnya
Tanpa ampun, digorok tenggorokannya
Darah pun berkucuran dari lehernya
Membanjiri tanah, membuat haru suasana
Sayatan demi sayatan mendarat di tubuhnya
Ku hanya bisa memejamkan mata
Tak kuasa ku melihatnya
Akhirnya dia dibawa
Ke tempat entah dimana
Aku hanya sanggup menunggu
Menunggu bersama yang lainnya
Dia pun tiba di hadapanku
Terkejut aku sampai penuh air liurku
Kehadirannya tak lagi sama
Sekujur tubuhnya penuh dengan tepung
Dia sudah berwujud ayam goreng
Enak sekali dagingnya
Gurih dan empuk
Nyam nyam nyam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar